< Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Kami. Semua konten yang di download dari blog ini adalah GRATIS!

Sunday, November 22, 2009

ETIKA KEILMUAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata tersebut merupakan kata majemuk yang diambil dari kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = “kebijaksanaan”). Dapat diartikan secara harfiah orang sedang berfilsafat adalah orang “pencinta kebijaksanaan”. Dia disebut pula dengan filsuf.

Sementara itu, Amri (2003:9) mengatakan bahwa filsafat itu termasuk kedalam suatu disiplin ilmu.

Filsafat adalah suatu ilmu yang membahas atau mempersoalkan tentang segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada dalam jagat raya ini secara universal (menyeluruh), sistematis (teratur, setahap demi setahap), dan radikal (sedalam-dalamnya) untuk menemukan kebenaran hakiki atau hikmat tertinggi (Amri, 2003: 9)

Sebagai orang yang berpikir (filsafat) sudah tentu ia memiliki pemikiran bagaikan dua sisi mata uang, baik dan buruk sehingga dalam ilmu filsafat dikenal nama etika, yakni aturan untuk membedakan baik dan buruk. Kecuali itu, filsafat juga mengacu kepada hal yang indah sehingga ia dapat dipertanggungjawabkan dan diperdebatkan. Karenanya, definisi filsafat pun dapat pula menimbulkan beragam falsafi. Namun demikian, para ahli sepakat bahwa filsafat adalah sebuah studi yang mengkaji seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia serta segala hal yang terjadi di semesta. Oleh karena itu, filsafat dapat dijadikan sebagai disiplin ilmu rasio dan logika.

Sebagai sebuah disiplin ilmu dan keilmuwan, dalam filsafat terkandung nilai-nilai seperti etika, moral, norma, dan kesusilaan. Demikian pula pada aplikasinya, seorang ilmuwan dalam kehidupan sehari-hari seakan dituntut untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya, baik saat berpikir maupun bertindak. Kendati tinggi ilmu seseorang, apabila tidak memiliki nilai-nilai yang sudah menjadi semacam aturan tertuntut dalam kehidupannya, orang tersebut tidak akan dipandang tinggi. Dalam sebuah riwayat dikatakan “Al adabu fauqal ‘ilmi” (Adab itu lebih tinggi daripada ilmu).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apa Pengertian Etika, Moral, Norma dan Kesusilaan?

b. Apakah Problema Etika Keilmuan?

c. Apa ilmu bebas nilai atau Tidak bebas Nilai?

d. Apa saja sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh ilmuwan?

C. Tujuan Penulisan Makalah

a. Mengetahui Pengertian Etika, Moral, Norma dan Kesusilaan

b. Mengetahui Problema dalam Etika Keilmuaan

c. Mengetahui ilmu bebas nilai atau tidak bebas nilai

d. Mengetahui sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh ilmuwan

D. Batasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini perlu ditetapkan suatu batasan masalah agar tidak menyimpang dari judul dan topik yang ingin dibicarakan. Adapun batasan dalam penulisan makalah ini adalah membahas tentang Etika, Moral, Norma dan kesusilaan, problema dalam Etika keilmuan, Ilmu bebas nilai atau tidak bebas nilai, serta sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan.

E. Metodelogi

Dalam penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, artinya mencoba menggambarkan/ mendeskripsikan tentang suatu masalah yang ingin disampaikan melalui teknik riset kepustakaan (Library Research), yaitu dengan melalui buku-buku, jurnal, internet, majalah dan sebagainya.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Antara Etika, Moral , Norma, dan kesusilaan

Sumber : Makalah Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Unsyiah

Untuk Download File Asli, silahkan Klik Disini

0 comments:

Post a Comment

Mohon Komentarnya..